Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Kamis, 20 Juni 2019

Model-Model Pembelajaran

Oleh: Winarto, S.Pd. M.Pd.
1.   Model Penyingkapan (Discovery Learning)
Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk  menyingkap  atau  mencari  tahu  tentang suatu  permasalahan  atau  sesuatu  yang sebenarnya  ada  namun  belum  mengemuka  dan menemukan  solusinya  berdasarkan  hasil pengolahan  informasi  yang  dicari  dan dikumpulkannya  sendiri,  sehingga  siswa memiliki  pengetahuan  baru  yang  dapat digunakannya  dalam  memecahkan  persoalan yang  relevan  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Alur kegiatan pembelajarannya sebagai berikut. 
a.  Memberi stimulus (Stimulation): guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak siswa melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
b.   Mengidentifikasi  masalah  (Problem  Statement):  siswa  menemukan permasalahan,    mencari  informasi  terkait  permasalahan,  dan  merumuskan masalah.
c.   Mengumpulkan  data  (Data  Collecting):  siswa  mencari  dan  mengumpulkan data/informasi  yang  dapat  digunakan  untuk  menemukan  solusi  pemecahan masalah  yang  dihadapi  (mencari  atau  merumuskan  berbagai  alternatif pemecahan masalah, terutama jika satu alternatif mengalami kegagalan).

d. Mengolah  data  (Data  Processing):  siswa  mencoba  dan  mengeksplorasi kemampuan  pengetahuan  konseptualnya  untuk  diaplikasikan  pada  kehidupan nyata (melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif).
e. Memverifikasi (Verification): siswa mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik  dari  buku  atau  media,  serta  mengasosiasikannya  sehingga  menjadi  suatu kesimpulan.
f.  Menyimpulkan  (Generalization):  siswa  digiring  untuk  menggeneralisasikan hasil  berupa  kesimpulan  pada  suatu  kejadian  atau  permasalahan  yang  sedang dikaji.

2.   Model Penumuan (Inquiry Learning)
Model penemuan merupakan suatu kegiatan belajar yang  melibatkan  secara  maksimal  seluruh kemampuan  siswa  untuk  mencari  dan  menyelidiki secara  sistemik,  kritis,  logis,  dan  analisis  sehingga mereka  dapat  merumuskan  sendiri  penemuannya.
Siswa  dilatih  dapat  mengumpulkan  informasi tambahan,  membuat  hipotesis  dan  mengujinya. Peran  guru  selain  sebagai  pengarah  dan pembimbing,  juga dapat menjadi sumber informasi data  yang  diperlukan.  Berikut  alur  kegiatan  pembelajaran  dalam  menggunakan model penemuan.
a. Mengamati berbagai fenomena alam yang akan memberikan pengalaman belajar kepada siswa bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena 
b. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi untuk melatih siswa mengeksplorasi fenomena melalui berbagai sumber 
c. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dapat melatih siswa dalam mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
d.  Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga siswa dapat memprediksi dugaan yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan 
e.   Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis, sehingga siswa dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya

3.   Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Model  pembelajaran  ini  bertujuan  mendorong  siswa  untuk  belajar  melalui berbagai  permasalahan  nyata  dalam  kehidupan  sehari-hari,  atau  permasalahan yang  dikaitkan  dengan  pengetahuan  yang  telah atau  akan  dipelajarinya.  Permasalahan  yang diajukan pada model PBL, bukanlah permasalahan “biasa”  atau  bukan  sekedar  “latihan”  yang
diberikan setelah conoth-contoh soal disajikan oleh guru.  Permasalahan  dalam  PBL  menuntut penjelasan atas sebuah fenomena. Fokusnya adalah bagaimana  siswa  mengidentifikasi  isu pembelajaran  dan  selanjutnya  mencarikan alternatif-alternatif  penyelesaian.  Pada  pembelajaran  ini  melatih  siswa  terampil menyelesaikan  masalah.  Oleh  karenanya  pembelajarannya  selalu  dihadapkan pada permasalahan-permasalahan kontekstual. Alur kegiatan PBL sebagai berikut.
a.   Mengorientasi peserta didik pada masalah; Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran. 
b.   Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran; Pengorganisasian pembelajaran merupakan salah satu kegiatan dimana peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya)  terhadap masalah yang dikaji.
c.   Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok; Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi/melakukan percobaan untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji. 
d.   Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. 
e.   Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah; Setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.

4.   Model Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Model pembelajaran  berbasis proyek adalah  model pembelajaran  yang  dapat  digunakan  untuk menerapkan  pengetahuan  yang  sudah  dimiliki, melatih  berbagai  keterampilan  berpikir,  sikap,  dan keterampilan  konkret.  Sedangkan  pada permasalahan  kompleks,  diperlukan  pembelajaran melalui  investigasi,  kolaborasi  dan  eksperimen dalam  membuat  suatu  proyek,  serta mengintegrasikan  berbagai  subjek  (materi)  dalam pembelajaran.  Alur  Kegiatan  pembelajaran  dalam PJBL  sebagai berikut.
a.   Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar siswa mengamati lebih dalam  terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
b.   Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada, disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan. 
c.   Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar proyek  yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.
d.   Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Siswa mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
e.   Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
f.    Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.

Sumber:   Dirjen Dikdasmen, Kemendikbud 2017

Related Post:
  1. Penilaian Autentik
  2. Penilaian Sumatif & Formatif
  3. Restisusi Dalam Pembelajaran
  4. Pendekatan dan Model Pembelajaran di SMK
  5. Proses Pembelajaran di SMK
  6. Taksonomi BLOOM
  7. SKL SMK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...