Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Jumat, 11 Januari 2019

Mengenal Unsur-Unsur Karakter Manusia

Oleh Winarto, S.Pd. M.Pd.
Karakter merupakan salah satu pentu keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Oleh karena itu pembentukan karakter mutlak diperlukan sejak dini. Betapapun seseorang memiliki kecerdasan yang tinggi, apabila karakteranya rendah maka, akan menjadi tidak bermakan. Lalu…unsur-unsur apa saja yang membentuk karakter manusia tersebut.  Secara psikologis dan sosiologis, terdapat beberapa unsur yang membentuk karakter manusia. Berikut ini unsur-unsur yang membentuk karakter manusia:
1. Sikap (attitude)
Sikap merupakan bagian dari karakter manusia, bahkan dapat dikatakan sebagai cerminan karakter seseorang. Harrel (Mu’in, 2013: 168) mengatakan bahwa “attitudes is everything”. Sikap adalah segalanya. Ia mengatakan bahwa sikap merupakan cara berfikir atau merasakan dalam kaitannya dengan sejumlah persoalan. Dengan mempelajari sikap, maka akan membantu kita dalam memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata dan tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosialnya. Oskamp (Mu’in, 2013: 170) menyatakan bahwa: “sikap terbentuk karena dua aspek pokok, yakni pertama, peristiwa yang memberikan kesan kuat pada individu (salient incident), yakni peristiwa traumatik yang mengubah secara dratis kehidupan individu. Kedua, munculnya objek secara berulang-ulang (repeated exposure.)”
2. Emosi (emotion)
Pada dasarnya emosi merupakan gelaja dinamis yang dialami oleh manusia yang disertai pengaruhnya pada kesadaran, perilaku dan juga proses fisiologis. Emosi yang ada pada diri manusia secara  umum dapat dibedakan menjadi beberpa jenis yakni : amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel dan malu. Sifat-sifat seperti tersebut sudah dapat dipastikan sellalu muncul dalam diri peserta didik selama proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung. Tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di sekolah memiliki tugas mengelola emosi anak sehingga dapat dikendalikan sesuai dengan yang diharapkan.

3. Kepercayaan (belief)
Kepercayaan merupakan faktor yang penting dalam membentuk karakter manusia. Kepercayaan akan menjadi ponasi dalam membina hubungan antar sesama manusia. Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosiopsikologis. Kepercayaan memberikan perspektif pada manusia dalam memandang kenyataan dan memberikan dasar kepada manusia untuk mengambil pilihan dan keputusan.
Elemen yang sangat penting dalam membangun kepercayaan adalah sikap keterbukaan atau transparansi. Keterbukaan sangat penting, karena hal tersebut merupakan awal untuk menilai tentang suatu hal, kemudian diikuti langkah pengambilan kebijakan atau keputusan. Selain hal tersebut, kepercayaan juga mengandung beberapa elemen dasar, yakni :
a. Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan.
b.   Berdasarkan pengetahuan tentang cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
c.   Dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
d.  Pengeluaran energi yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan

4. Kebiasaan dan Kemauan (habitual and willing)
Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang sifatnya mentap, berlangsung secara otomatis dan tidak direncanakan. Kebiasaan merupakan suatu hasil dari kegiatan yang berlangsung berulang-ulang dalam kurun waktu yang lama. Sedangkan kemauan merupakan dorongan yang ada pada diri manusia untuk melakukan suatu tindakan. Kemauan mencerminkan karakter seseorang. Kemauan berkaitan erat dengan tindakan seseorang. Dewey dan Humber (Mu’in, 2013: 178-179) mendefinisikan kemauan sebagai berikut :
a. Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan.
b.   Berdasarkan pengetahuan tentang cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
c.   Dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
d.   Pengeluaran energi yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

5.Konsep Diri (Self Conseption)
Konsep diri merupakan unsur yang paling penting dalam pembentukan karakter seseorang. Konsep diri merupakan suatu proses bagaimana seseorang harus membangun diri, apa yang diinginkan dan bagaimana seseorang menempatkan diri dalam kehidupannya. Brooks (Mu’in, 2013: 180) mendefinisikan tentang konsep diri sebagai berikut : “those physical, social, and psycological perceptions of ourselves that we had derived from experience and our interaction with the others  Persepsi pisik, sosial dan psikologi diri kita tersebut merupakan hasil dari pengalaman dan interaksi kita dengan sesama.
Konsep diri memiliki dua komponen pokok, yaitu komponen kognitif dan komponen afektif. Komponen kognitif sering disebut citra diri (self image), sedangkan komponen afektif sering disebut harga diri (self esteem). Konsep diri merupakan cara untuk menangkal proses kehidupan yang mengikuti arus. Artinya seseorang yang memiliki konsep diri kuat, maka dirinya tidak akan mudah mengikuti arus kehidupan yang tidak sesuai dengan norma dan prinsip hidup manusia.

Semoga bermanfaat....!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...